HILANG BERSAMA SENJA
Part 2
Setahun
berlalu setelah kepergian septi, Julian masih saja murung, dia masih belum bisa
melupakan seluruh kenangan masa lalunya bersama septi. Hari-hari ia lalui
dengan menangis dan bernyanyi di tempat julian bertemu dengan septi untuk yang
terakhir kalinya. Tanpa Julian sadari rena selalu mengikuti kemanapun dia
pergi. Rena adalah murid baru di sekolah Julian. Dia masih belum mengetahui
cerita masa lalu Julian.
Sore
itu, seperti biasa Julian selalu datang ke pantai tempat kenangannya bersama
septi dulu. Disana Julian menyanyikan sebuah lagu kenangannya, dia
menyanyikannya dengan suara parau. Renapun menghampirinya dan menepuk
pundaknya. “lian lagi ngapain kamu di sini?” Tanya rena. Julian tampak terkejut
dan segera mengusap air matanya “ah nggak ini,,Cuma cari udara segar aja” jawab
lian seadanya. “yang benerr..? tapi kenapa tiap hari kamu ke sini? Emang tempat
ini ada apanya?” Tanya rena mendesak. Dengan suara yang berat Julian akhirnya
menjawab pertanyaan rena “tempat ini tempat bersejarah bagiku”. “bersejarah?
Memang ada sejarah apa di tempat ini?” setelah rena selesai dengan
pertanyaannya ,Julian meneteskan air matanya dan deengan suara yang berat dia
berkata “aku selalu ingat saat itu, dia pergi bersama kepergian senja disini”.
“dia,,, siapa yang kamu maksud lian?” tiba tiba Julian memeluk tubuh rena dan
diapun menceritakan semua kisah cintanya yang kandas bersama septi. Julian
bercerita dengan pipi yang telah basah oleh air mata. Rena ikut menangis
mendengar cerita Julian. Dan kini semua pertanyaan rena tentang kesedihan
Julian terjawab sudah. Rena sungguh tak tega melihat Julian seperti itu.
malam
itu rena menyempatkan diri untuk pergi ke pantai itu. Disana ia menulis sebuah
surat kecil untuk di hanyutkan ke pantai. Surat itu bertuliskan,
dear my life story
pertanyaanku
tentang sikap anehnya kini terjawab sudah. Aku masih ingat kejadian tadi. Dia
menangis dalam pelukanku. Dia bercerita tentang kekasihnya yang telah pergi
menutup mata, kekasihnya tlah pergi meninggalkan dia, tinggal deraian air mata.
Ya Tuhan,, Sesungguhnya aku tak rela melihat dia terluka, Julian jadikan aku
penggantinya.
Sejak
hari itu rena selalu menemui Julian di panai itu dan menemaninya menghapus
sedikit dukanya. Hari demi hari rena semakin menunjukkan rasa cintanya kepada Julian.
Tapi hingga kini belum ada sedikitpun tanggapan dari julian.
Hingga
sore itu rena melihat Julian sedang murung di taman. Renapun menghampirinya
“hai,,masih sedih aja!”. “ah,, enggak kok, Cuma lagi keinget aja sama
septi” jawab Julian dengan sedikit
senyum kecut di bibirnya. “ayolah lian, septi udah bahagia disana, kalau kamu
terus-terusan begini bisa-bisa septi gak bakalan tenang di sana. Mungkin kamu
harus buka hatimu untuk orang lain, mungkin dengan begitu bayangan tentang
septi akan hilang perlahan-lahan” tutur rena. “maksudmu aku harus cari pacar
lagi?”. “iya lian, ayolah masih banyak yang mau denganmu, dan mungkin lebih
sempurna dari septi”. “tapi siapa ren?”, dengan perasaan tak menentu rena
mengambil kesempatan ini untuk mengajukan dirinya. “bagaimana kalau kau coba
denganku?”. “denganmu ren,? Entahlah ren aku masih ragu”. “mengapa tak kita
coba saja, ayolah lian,,?”. “baiklah ren, aku akan mencobanya!” rena begitu
senang namun Julian mencoba menyembunyikan kesedihannya dalam sebuah senyum
palsu.
3
bulan berlalu. Hari-hari mereka lalui bersama tapi tetap saja, Julian belum
bisa melupakan septi.
Diapun
masih sering pergi ke pantai itu lagi. Hingga akhirnya rena merasa cemburu
karena Julian lebih suka pergi ke pantai daripada menemuinya.
Sore
itu Julian kembali ke pantai dan menyanyikan lagu itu lagi. Saat lagu hampir
selesai tiba-tiba rena datang dan merebut gitar itu dari tangan julian. “sudah
cukup Julian, kau harus melupakan septi, kau harus lupakan semua tentangnya,
sekarang aku yang lebih butuh perhatianmu bukan septi!”. Julian hanya diam. Dia
mencoba meraih gitar itu dari tangan rena. Namun rena berlari ke dalam mobil
dan melemparkan gitar itu ke jalanan. Julian pun berlari untuk mengambil gitar
itu. Hingga ia tak sadar jika ada mobil melaju dengan kecepatan tinggi ke
arahnya. ’BRAKKKKK’
Julianpun tertabrak mobil itu dan penabrak itu
melarikan diri, tak ada seorangpun disana kecuali Julian yang tergeletak hampir
tak berdaya dan bermandikan darah. Tiba-tiba hujan turun dengn derasnya seolah langit
ikut bersedih melihat kejadian itu.
Juian masih tergeletak disana. Dia mencoba
meraih gitar yang ada di dekatnya, tubuhnya sudah basah oleh air hujan yang
bercampur dengan darahnya. Namun Julian mencoba berjalan. Dengan sisa-sisa
tenaganya, dia mencoba berjalan di tengah hujan menuju pantai. Saat itu
matahari hampir terbenam. Julian duduk persis di tempat saat dia duduk bersama
septi dulu. Dia memainkan gitarnya dan menyanyikan lagu kenangannya bersama
septi ditengah hujan dengan darah yang terus mengucur dari kepalanya. Dia
merasa seakan-akan septi sedang bersandar dipundaknya sama seperti saat dulu.
Bersamaan dengan terbenamnya matahari Julian pun selesai menyanyikan lagunya
dia pun ambruk tak berdaya, dia menatap senja terakhir itu. Air matanya berlinang,
namun dia tersenyum penuh arti. Hingga akhirnya senja benar-benar telah hilang
dan julianpun menghembuskan nafas terakhirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar